Musim Hujan Tiba, Waspada Bahaya Longsor. Mari Kenali Tanda-tanda dan Jenisnya
29 Januari 2019 11:45:40 WITA
Hujan mulai menyapa sebagaian wilayah di Indonesia, termasuk Bali.
Tampaknya, musim hujan tahun ini telah tiba. Seiring dengan intensitas curah hujan yang meningkat, risiko bencana alam seperti banjir dan tanah longsor pun kian tinggi.
Tanah longsor terjadi ketika air yang meresap ke dalam tanah menambah bobot tanah.
Jika air menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan—yang terdiri dari sebagian besar lempung dengan sedikit pasir—di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.
Adl enam jenis tanah longsor, yakni longsoran translasi, longsoran rotasi, pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan. Simak penjelasannya berikut ini.
1. Longsoran Translasi
Longsoran translasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.
2. Longsor Rotasi
Longsoran rotasi adalah bergeraknya massa tanah dan bantuan pada bidang gelincir berbentuk cekung.
3. Pergerakan Rotasi
Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. longoran ini disebut juga longsoran translasi blok batu.
4. Runtuhan Batu
Runtuhan batu terjadi ketika sejumlah besar bantuan atau material lain bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada lereng yang terjal hingga menggantung terutama di daerah pantai. Batu-batu besar yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah.
5. Rayapan Tanah
Rayapan Tanah asalah jenis longsor yang bergerak lambat. Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama, longsor jenis rayapan ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah.
6. Aliran Bahan Rombakan
Jenis longsoran translasi dan rotasi paling banyak terjadi di Indonesia. Sedangkan longsoran yang paling banyak memakan korban jiwa manusia adalah aliran bahan rombakan.
Sebelum terjadi tanah longsor, ada beberapa gejala yang umum terjadi, antara lain munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing, munculnya mata air baru secara tiba-tiba, dan tebing rapuh serta kerikil mulai berjatuhan.
Jika Anda tinggal di kawasan rawan longsor, tingkatkan kewaspadaan dan segera siapkan langkah-langkah evakuasi ketika mulai melihat tanda-tanda tersebut di lingkungan sekitar. (*)
http://makassar.tribunnews.com
Komentar atas Musim Hujan Tiba, Waspada Bahaya Longsor. Mari Kenali Tanda-tanda dan Jenisnya
Formulir Penulisan Komentar
Layanan Mandiri
Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.
Masukkan NIK dan PIN!
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |
- Pemasangan Baliho Perubahan APBDesa Tahun Anggaran 2024
- Penyaluran BLT Dana Desa Di Bulan November Tahun 2024
- Grafik Perubahan APBDesa Tahun Anggaran 2024
- Rapat Pembahasan Perubahan APBDes Tahun 2024
- Diskusi Kampung Dari Serikat Pekka Kabupaten Buleleng Tahun 2024
- Kegiatan Penyaluran BLT Dana Desa Bulan Oktober Tahun 2024
- Kegiatan Expose Inspektorat Kabupaten Buleleng