Poh Bikul, Siraja Mangga Yang Langka Dari Desa Menyali

09 Agustus 2018 10:08:14 WITA

Mangga lokal dari Desa Menyali ini rasanya sangat manis dan meskipun buahnya sangat kecil, mangga ini diakui sebagai rajanya buah mangga dengan harga mencapai Rp.40.000/Kg.

Saat ini, diketahui hanya ada 13 pohon yang hidup dan dirawat oleh masyarakat setempat di Desa Menyali. Tanaman mangga yang masih kecil inipun sangat sulit dipelihara secara serius namun biasanya tumbuh dan berkembang dengan sendirinya. 

Untuk membibitnya, tidak bisa distek ataupun dengan cara cangkok untuk membibitnya.  Masyarakat menyebut jenis mangga lokal ini dengan nama Poh Bikul, karena buahnya mirip seperti bikul atau tikus. Ujung dari buah mangga ini mirip seperti moncong tikus.

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana pada saat lomba desa terpadu Bulan Maret yang lalu meminta supaya masyarakat bisa memelihara dan membudidayakan mangga local ini supaya bisa menjadi ikon bagi buleleng dan Desa Menyali secara khusus.

Dikutip dari koranbuleleng.com, Bupati mengaku punya cerita menarik dibalik keberadaan Poh Bikul ini. Diakuinya saat dihadapan masyarakat Desa Menyali, Kecamatan Sawan bahwa Poh Bikul ini menjadi media komunikasi politik antara dirinya dengan Ketua umum PDIP Megawati Soekarno Putri hingga terjadi kedekatan secara politik hingga sekarang.

“Poh Bikul ini menjadi media komunikasi politik saya dengan Ibu Megawati Soekarno Putri hingga terjalin kedekatan hingga saat ini dengan beliau. Beliau pernah saya bawakan buah mangga ini, dan rasanya memang sangat manis. Rasanya sangat disukai oleh Ibu Megawati dan sampai kini beliau juga sering menanyakan mangga ini bila berkunjung ke Bali. Nah, Ini bagian dari komunikasi politik saya hingga saya dekat dengan Ibu Megawati dan sering membantu melobi pemerintah pusat untuk memberikan anggaran bagi pembangunan Buleleng sampai saat ini,” terang Bupati saat bertatap muka dengan sejumlah tokoh masyarakat dan warga dalam kunjungan kerja ke Kecamatan Sawan, Kamis 6 Oktober 2016.

Bupati mengaku jenis mangga ini kini sangat langka dan harus ada upaya untuk membudidayakan secara baik supaya keberadannya bisa dilestarikan. Mangga bikul ini bisa dijadikan sebuah ikon bagi Buleleng dibidang perkebunan.

“Saya harap masyarakat juga ikut memeliharanya. Coba nanti kita upayakan untuk melakukan pembibitan dan membudidayakan lebih banyak. Ini katanya susah sekali untuk membudidayakan, pohon mangga jenis ini biasanya tumbuh liar dengan sendirinya,” ujar Bupati Agus.

Menurut Kadistanak Swatantra, kecendrungannya tanaman Poh Bikul ini sangat rentan terhadap factor cuaca dan kondisi tanah sehingga hanya di Desa menyali ditemukan jenis tanaman ini.

“Sampai sat ini, di tempat lain belum pernah ditemukan, hanya di Desa Menyali saja. Kecenderungannya memang tumbuh kembang tanaman Poh Bikul ini tergantung dari factor cuaca local dan kondisi tanah,”ujar Swatantra.

Biji Poh Bikul sangat sulit tumbuh tunas karena bentuk bijinya yang terlalu pipih. Distanak nanti berupaya kembali melkaukan pembibitan dengan mengambil mata tunasnya.

Sementara salah satu pemilik Poh Bikul, Cening Bukti, 70 tahun, mengaku hanya punya empat pohon Poh Bikul di pekarangan rumahanya. Ia mengaku sudah mendapati pohon Poh Bikul itu hidup di pekarangan rumahnya. Musim berbuahnya juga sama dengan buah mangga pada umumnya. Biasanya, Cening Bukti adalah warga yang memasok Poh Bikul ini untuk diberikan kepada Megawati Soekarno Putri bila sedang musimnya.

 

Komentar atas Poh Bikul, Siraja Mangga Yang Langka Dari Desa Menyali

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Sukai Kami

Kalender Bali

Lokasi Menyali

tampilkan dalam peta lebih besar