Musim Hujan Tiba, Waspada Nyamuk DB Mengintai

14 Januari 2020 08:35:26 WITA

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular akibat virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. 

Pada musim hujan, jentik-jentik nyamuk tersebut memulai waktunya untuk berkembang. Sehingga, perlu berhati-hati dengan hidup bersih dan tidak menyimpan sampah rongsokan yang menyebabkan terjadinya genangan air. 

Oleh karena itu, berbagai pihak pun selalu berusaha untuk menekankan pentingnya upaya pencegahan demi menghindari anak dan keluarga terkena DBD. Meski DBD dianggap penyakit mematikan yang mudah untuk disembuhkan, tindakan preventif adalah fokus utama demi ‘menghapus’ DBD di Indonesia.

Selama ini, fogging juga dikenal sebagai salah satu cara untuk mencegah DBD, tapi ternyata ada cara yang lebih baik dan tidak mencemarkan lingkungan, yaitu Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

  1. Lingkungan

Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah.

PSN pada dasarnya merupakan pemberantasan jentik atau mencegah agar nyamuk tidak berkembang tidak dapat berkembang biak. Pada dasarnya PNS ini dapat dilakukan dengan:

  • Menguras bak mandi dan tempat-tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali,. Ini dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa perkembangan telur agar berkembang menjadi nyamuk adalah 7-10 hari.
  • Menutup rapat tempat penampungan air seperti tempayan, drum, dan tempat air lain dengan tujuan agar nyamuk tidak dapat bertelur pada tempat-tempat tersebut.
  • Mengganti air pada vas bunga dan tempat minum burung setidaknya seminggu sekali.
  • Membersihkan pekarangan dan halaman rumah dari barang-barang bekas terutama yang berpotensi menjadi tempat berkembangnya jentik-jentik nyamuk, seperti sampah kaleng, botol pecah, dan ember plastik.
  • Munutup lubang-lubang pada pohon terutama pohon bambu dengan menggunakan tanah.
  • Membersihkan air yang tergenang di atap rumah serta membersihkan salurannya kembali jika salurannya tersumbat oleh sampah-sampah dari daun.
  1. Biologis

Pengendalian secara biologis adalah pengandalian perkambangan nyamuk dan jentiknya dengan menggunakan hewan atau tumbuhan. seperti memelihara ikan cupang pada kolam atau menambahkannya dengan bakteri Bt H-14

  1. Kimiawi

Pengendalian secara kimiawi merupakan cara pengandalian serta pembasmian nyamuk serta jentiknya dengan menggunakan bahan-bahan kimia. Cara pengendalian ini antara lain dengan:

  • Pengasapan/fogging dengan menggunakan malathion dan fenthion yang berguna untuk mengurangi kemungkinan penularan Aides aegypti sampai batas tertentu.
  • Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti gentong air, vas bunga, kolam dan lain-lain.

Cara yang paling mudah namun efektif dalam mencegah penyakit DBD adalah dengan mengkombinasikan cara-cara diatas yang sering kita sebut dengan istilah 3M plus yaitu dengan menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi dan tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali serta menimbun sampah-sampah dan lubang-lubang pohon yang berpotensi sebagai tempat perkembangan jentik-jentik nyamuk. Selain itu juga dapat dilakukan dengan melakukan tindakan plus seperti memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk, menur larvasida, menggunakan kelambu saat tidur, memasang kelabu, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik nyamuk secara berkala serta tindakan lain yang sesuai dengan kondisi setempat.

Pemberantasan Sarang Nyamuk

PSN merupakan tindakan untuk memutus mata rantai perkembangan nyamuk. Tindakan PSN terdiri atas beberapa kegiatan antara lain:

  1. 3 M

3M adalah tindakan yang dilakukan secara teratur untuk memberantas jentik dan menghindari gigitan nyamuk Demam Berdarah dengan cara:

  1. Menguras:
    Menguras tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, tempayan, ember, vas bunga, tempat minum burung dan lain-lain seminggu sekali.
  2. Menutup:
    Menutup rapat semua tempat penampungan air seperti ember, gentong, drum, dan lain-lain.
  3. Mengubur:
    Mengubur semua barang-barang bekas yang ada di sekitar rumah yang dapat menampung air hujan.
  1. Memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk
  2. Cegah gigitan nyamuk dengan cara:
  1. Membunuh jentik nyamuk Demam Berdarah di tempat air yang sulit dikuras atau sulit air dengan menaburkan bubuk temephos (abate) atau altosoid 2-3 bulan sekali dengan takaran 1 gram abate untuk 10 liter air atau 2,5 gram altosoid untuk 100 liter air. Abate dapat di peroleh/dibeli di Puskesmas atau di apotek.
  2. Mengusir nyamuk dengan obat anti nyamuk.
  3. Mencegah gigitan nyamuk dengan memakai obat nyamuk gosok.
  4. Memasang kawat kasa di jendela dan di ventilasi
  5. Tidak membiasakan menggantung pakaian di dalam kamar.
  6. Gunakan sarung kelambu waktu tidur.

 

Jika Anda atau keluarga terinfeksi virus dengue, maka melakukan pengobatan di rumah untuk menggantikan perawatan di rumah sakit bisa menjadi alternatif untuk pemulihan yang cepat dan mengurangi gejalanya. Hal ini dikarenakan tidak ada penanganan spesifik untuk DBD, kebanyakan pasien biasanya pulih dalam 2 minggu.

Jika Anda atau keluarga mengalami gejala demam berdarah ringan maka ada baiknya melakukan hal-hal berikut sebagai pengobatan awal untuk mencegahnya agar tidak semakin parah:

1. Mengonsumsi cairan dalam jumlah banyak

Pasien demam berdarah sebisa mungkin mencukupi asupan cairan. Dari mulai air putih hingga jus buah sebaiknya dikonsumsi oleh pasien. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah dehidrasi karena demam, serta membantu menurunkan demam.

Selain itu, mengonsumsi banyak air juga membantu meringankan gejala seperti kram otot dan sakit kepala karena keduanya timbul akibat dehidrasi. Air juga akan membantu menghilangkan racun berlebih dalam tubuh untuk dikeluarkan melalui urine.

2. Mengonsumsi obat pereda demam dan nyeri

Paractamol dapat menjadi pilihan untuk meringankan nyeri dan menurunkan demam. Periksakan ke dokter untuk mengetahui obat mana yang sebaiknya dikonsumsi.

3. Mengonsumsi jambu biji dan makanan sehat yang mudah dicerna

Dokter biasanya menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang mudah dicerna seperti makanan yang  direbus, sayuran hijau, serta buah-buahan. Salah satu buah yang sudah dikenal manfaatnya untuk mengobati demam berdarah ialah jambu biji. Jambu biji mengandung vitamin C yang dapat membantu mempercepat pembentukan trombosit baru.

Pada pasien demam berdarah, trombosit dalam tubuhnya biasanya berada dalam di bawah ambang normal. Jambu biji mengandung trombinol yang mampu merangsang trombopoietin lebih aktif, sehingga dapat membantu tubuh menghasilkan trombosit yang lebih banyak. Untuk itu mengonsumsi jambu biji bisa menjadi cara efektif untuk membantu meningkatkannya kembali.

Selain itu jambu biji kaya akan quercetin, yaitu senyawa kimia alami yang bisa ditemukan dalam berbagai jenis buah dan sayur yang berguna untuk menghambat pertumbuhan virus, termasuk virus dengue.

4. Melakukan istirahat secara total

Beristirahat secara total atau bed rest sangat dianjurkan untuk pasien demam berdarah jenis apapun. Hal ini dilakukan sebagai cara untuk mempercepat pemulihan.

Perawatan rumahan untuk pasien demam berdarah hanyalah perawatan yang bersifat tambahan sebagai pengganti opname di rumah sakit. Hal ini juga tidak bisa dilakukan sembarangan dan bergantung pada kondisi pasien. Anda tetap perlu mengonsultasikan pada dokter untuk mendapatkan perawatan terbaik.

 

Sumber : https://hellosehat.com

Komentar atas Musim Hujan Tiba, Waspada Nyamuk DB Mengintai

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Sukai Kami

Kalender Bali

Lokasi Menyali

tampilkan dalam peta lebih besar